JAKARTA - Aktivis kemanusiaan ’Freedom Flotilla’ yang dibebaskan hanya membawa pulang paspor
dan baju yang melekat di badan. Barang-barang pribadi mereka dirampas oleh Israel. Sumbangan uang untuk Palestina yang dibawa oleh aktivis Sahabat Al Aqsha dan Hidayatullah ikut dirampas Israel. ”Barang-barang pribadi dan alat komunikasi para aktivis disita. Mereka hanya membawa paspor,” kata Pemimpin Redaksi Hidayatullah, Mahladi, Kamis (3/6) pagi tadi.
Uang sumbangan Hidayatullah dan Sahabat Al Aqsha itu dititipkan kepada Dzikrullah dan Santi Soekanto, dua aktivis yang ikut dalam misi Freedom Flotilla, untuk disampaikan kepada kepada warga Gaza melalui IHH Turki. Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk meneruskan proyek pembuatan sumur air di Gaza.
”Air di sana susah, warga terpaksa beli ke Israel. Makanya kami bangun sumur,” kata Amirul dari Sahabat Al Aqsha.
Hingga kini Sahabat Al Aqsha masih kesulitan menghubungi dua aktivisnya tersebut untuk memastikan benar atau tidaknya uang itu ikut dirampas. ”Kita masih belum bisa komunikasi langsung,” katanya.
Hidayatullah dan Sahabat Al Aqsha telah menggalang donasi untuk rakyat Gaza. Dana yang dikumpulkan sebesar Rp 700 juta, sebagian telah disalurkan. Sisanya dan tambahan sumbangan lainya dibawa Dzikrullah dan Santi lewat misi Freedom Flotilla.
Sementara itu, Dewan HAM Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengutuk tindakan tentara Israel yang menyerang kapal Mavi Marmara. Sebuah tim pencari fakta dibentuk untuk mengusut insiden yang menewaskan sembilan orang tersebut.
Dewan HAM PBB sepakat untuk membentuk Tim Pencari Fakta independen untuk mencari apakah ada pelanggaran hukum internasional terkait penyergapan Israel terhadap misi kapal yang berlayar untuk misi kemanusiaan Freedom Flotilla
Dalam resolusi yang diajukan Pakistan sebagai perwakilan OKI dan Sudan sebagai perwakilan Liga Arab, Dewan HAM PBB melalui voting 32 dari 47 anggotanya sepakat mengutuk tindakan Israel sebagai tindakan keterlaluan.
Resolusi mendesak untuk diadakan ”penyelidikan penuh yang kredibel dan dapat dipertanggunjawabkan terkait serangan Israel” di mana Israel yang mengklaim menewaskan sembilan orang di kapal tersebut. dtc/vv-ip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar